Tanaman Resisten terhadap Virus

Nama    : Rita Susanti
NIM    : 090805010
Tugas    : Prinsip Bioteknologi (Aplikasi rekayasa genetika pada tanaman resistensi terhadap VIrus)

               Perkembangan bioteknologi secara drastis terjadi sejak ditemukannya struktur helik ganda DNA dan teknologi DNA rekombinan di awal tahun 1950-an. Perkembangan ini diiringi dengan perkembangan dibidang biokimia dan biologi molekuler melahirkan teknologi enzim dan rekayasa genetika. Rekayasa genetika menandai dimulainya era bioteknologi modern.

               Teknologi DNA rekombinan yang dikembangkan, digunakan untuk memproduksi protein rekombinan, kemudian berkembang ke arah pembuatan antibodi dan selanjutnya adalah teknologi kloning yang memperluas sekaligus memperdalam teknologi rekayasa jaringan yang awalnya dikembangkan untuk pemenuhan transplantasi jaringan/organ saja. Rekayasa genetika bermain pada tingkat molekuler khususnya DNA. Rekayasa genetika bermain pada tingkat molekuler khususnya DNA. Beberapa teknik/proses yang digunakan dalam rekayasa genetika yaitu isolasi DNA, manipulasi DNA, perbanyakan DNA dan visualisasi hasil manipulasi DNA, DNA rekombinan, dan Kloning Gen. Untuk memanipulasi DNA, diperlukan beberapa perangkat penting meliputi enzim restriksi untuk memotong molekul DNA, dan DNA ligase untuk menggabungkan molekul DNA.

                  Dari berbagai hasil rekayasa genetika dan molekular yang telah di aplikasikan tanaman yang resisten terhadap virus juga tidak ketinggalan, berikut beberapa contoh Aplikasi Tanaman resisten terhadap virus:


Tanaman resisten terhadap virus

Tanaman yang resistensi terhadap virus dapat diaplikasikan untuk:
1.    Mencegah transmisi virus
2.    Mencegah terbentuknya virus
3.    Mengatasi gejala virus
4.    Sintesis protein tahan terhadap virus:
      Resisten terhadap TMV, CuMV, AMV, tobacco streak virus, tobacco rattle virus, PVX, PVY, tobacco   etch virus
Aplikasinya: pada tahun 1986 kelompok peneliti Rogr Beachy menunjukkan bahwa tanaman tembakau transgenik yang mengekspresikan protein mantel Tabacco Mosaic Virus (TMV) terlindungi dari infeksi TMV. Begitu pula pada biji-biji labu kuning transgenik  dengan protein mantel virus memberikn proteksi terhadap water melon mosaic virus 2 (dua) dan Zucchini yellow mosaic virus telah banyak dijual di Amerika Serikat. Teknik merupakan piranti handal dalam perbaikkan tanaman, khususnya tanaman seperti kentang yang diperbanyak secara vegetatif, dimana penyakit Virus dapat ditransmisikan dari tahun-ketahun melalu meterial tanaman vegetatif.

5.    Teknologi RNA antisense protein pembungkus CuMV
Dalam percobaan kloning “Bintje” yang mengandung Gen Thionin dari daun berli (DB4) yang memakai prometer 35’S Cauliflower mosaic virus (CaMV) dengan mengikut sertakan Bintje tipe liar yang sangat peka terhadap serangan Phytophthora infestans sebagai kontrol, menunjukkan bahwa klon “Bintje” dapat mengekspresikan gen  DBA. Jumlah spporangium setiap nekrosa yag disebabkan oleh P. Infestans mengalmi penurunan lebuh dari 55% jika dibandingkan dengnan tipe liar. Pndekatan ini sangat brmanfaat untuk menekan perkembangbiakkan P. Inpestans sehingga kerugian ekonomik dapat direduksi.

6.    Tanaman transgenik yang tahan terhapap virus yang dibudidayakan oleh sebagian besar masyarakat di Afrika, contonhnya Ubi jalar.


(NB buat nak BIO 2009 USU:  lw ada yang mw Copast susunanya agak di bolak balik ea, jgn sama2 kale...tar buk suci marah..hehehehe)