Teknologi Keberhasilan dan Kegagalan di dunia IT


Teknologi  Keberhasilan dan Kegagalan di dunia IT
Banyak orang menyangka, bahwa IT adalah semata-mata sekedar isu teknologi atau sains an sich, dan tidak melibatkan aspek lainnya. Menurut pemikiran ini, kita cukup ngoprak-ngaprek komputer, dan itulah IT. Hanya, sayangnya asumsi tersebut kurang tepat. IT telah menggerakkan manusia menuju metode sosialisasi baru, seperti chatting dan social networking. Hal ini bisa dikaji secara sosiologis atau antropologis. Aspek yang tidak kalah penting pada IT adalah marketing dan branding, yang merupakan domain tradisional ilmu ekonomi/manajemen.
Kegagalan pemasaran produk IT yang berteknologi tinggi, seperti yang akan dijelaskan dibawah, merupakan salah satu contoh gagalnya marketing/branding dari produk yang bersangkutan. Sementara keberhasilan mereka, juga merupakan keberhasilan divisi marketing dari perusahaan yang bersangkutan. Pendekatan multidisipliner, supaya berhasil membangun suatu business unit IT, mutlak diperlukan. IT bukanlah isu engineering atau sains belaka, namun juga isu sosial, ekonomi, dan budaya.

IBM dan Apple: Beberapa contoh kegagalan mereka, dan kebangkitan kembali

Antara tahun 80an dan 90an, IBM merilis sistim operasi model baru, yang diberi nama OS/2. Awalnya OS/2 merupakan hasil kerja sama antara IBM dan Microsoft, untuk menggantikan sistim operasi DOS yang sudah kuno. Namun, berhubung Microsoft mengembangkan Windows, maka proyek OS/2 dilanjutkan oleh IBM. Jelas, jika melihat keseluruhan fitur, OS/2 merupakan sistim operasi yang paling canggih di jaman itu. Ia memiliki manajemen memori yang sempurna, multi tasking/threading, object oriented, dan dapat menjalankan windows juga. Namun adapun, dengan segala kecanggihan tersebut, akhirnya OS/2 hanya memiliki pasar yang terlalu segmented, dan akhirnya pengembangannya dihentikan. Selama pengengembangannya, IBM hanya memasarkan OS/2 pada kalangan korporat atau IT, namun tidak terlalu menggarap end user. Namun IBM tidak bersedih hati dalam waktu lama, sebab sudah memiliki ‘jagoan’ sebagai pengganti OS/2, yaitu Linux. Bersama beberapa vendor open source, sekarang IBM mengembangkan ‘real time Linux’ , yang didesain untuk sistim besar mereka, yang biasa digunakan kalangan militer dan keuangan. IBM sekarang adalah ‘platinum member’ pada Linux foundation, dan telah menginvestasikan sejumlah besar uang untuk mengembangkan platform Linux.
Semenjak Steve Jobs meninggalkan Apple pada tahun 1985, perusahaan tersebut seperti kehilangan fokus. Apple melakukan diversifikasi habis-habisan, namun melupakan core businessnya. Pada kurun waktu sepeninggal Jobs, Apple memproduksi dua produk teknologi tinggi, yaitu Kamera Digital dan PDA Newton. Komputer yang dijual Apple pada saat itu, boleh dibilang sama saja dengan PC, namun dengan harga yang jauh lebih tinggi. Namun, berhubung kedua produk tersebut diluar core business Apple, dan banyak perusahaan kamera digital yang akhirnya dapat membuat kamera yang lebih murah dan lebih handal, akhirnya bisnis kamera Apple merugi. Demikian juga kasus pada PDA Newton. Pada waktu Newton diluncurkan, Apple kurang membaca pasar, sebab pada waktu itu konsumen belum menginginkan gadget yang secanggih itu.
Alhasil, sewaktu Steve Jobs kembali ke Apple di tahun 1997, pengembangan kamera digital dan PDA Newton dihentikan sama sekali. Namun kesedihan Apple dengan kegagalan tersebut tidak berlangsung lama. Setelah melakukan survey pasar secara komprehensif, akhirnya Apple sukses dengan gadget terbaru mereka, yaitu Iphone dan Ipod. Apple pun berhasil meregenerasi komputer mereka, dengan memproduksi komputer yang tetap berkualitas, namun dengan harga mendekati/setara dengan PC yang sekelas. Pangsa pasar mac selalu meningkat, disebabkan keberhasilan Apple menekan harga. Penekanan tersebut terjadi, karena mac menggunakan komponen standar yang biasa digunakan di PC, seperti USB, PCI, Intel processor, ATI/NVIDIA GPU, DVI to VGA connector, DDR RAM dll.

;;