ASAS PSIKOLOGI ANAK


ASAS PSIKOLOGI ANAK

Pada umumnya faktor anak masih belum perhatian yang selayaknya. Salah satu sebabnya bahwa bahan pelajaran pelajaran pelajaran terlalu diutamakan, dengan mengharuskan anak menyesuaikan diri dengan bahan itu dengan segala kesulitannya. Namun ada seorang tokoh yang membuka mata dunia untuk melihat dan memperlakukan anak sebagai anak, bahwa anak itu lain dari pada orang dewasa, namun manusia penih sebagai individu dia adalah j.j rousseaau (1712-1778) dalam bukunya yang terkenal emile yang terkenal menguuraikan fase-fase perkembangan anak mulai dari kecil sampai dewasa. Dari banyak tokoh pendidikan yang ada dunia ada yang mengatakan ‘’bahwa perubahan yang paling besar pada abad ke-20 ini adalah menonjolnya peranan anak dalam kurikulum. Dan kini kurikulumlah yang harus menyesuaikan dengan kebutuhan anak, dan serta kini tidak mungkin mengembangkan kurikulum tanpa memerhitumgkan aspek anak didalamnya”.


PERKEMBANGAN ANAK
Perkembangan anak anak fisik, emosional, sosial dan mental intelektual adalah faktor yang paling penting untuk memperhitungkan dalam pengembangan kurikulum, banyak peneliti yang banyak melakukan penelitian terhadap anak secara ilmiah dan berdasarkan penelitian itu, maka diperoleh kesimpulan antara lain:
1.      Anak berkembang melalui tahap-tahap tertentu serta menunjukan taraf kebutuhan yang berbeda-beda
2.      Kecepatan perkembangan pikiran itu tidak merata
3.      Ada pekembangan anak yanag pada awalnya lamban belajar namun pada usia yang lebih lanjut seakan akan menjadi mekar pengetahuan dan menunjukkan prestasi yang luar biasa
4.      Karena ada perkembangan pola anak maka kurikulum harus memperhatikan perbedaan antara anak itu
5.      Adannya pola umum dalam perkembangan anak memungkinkan perkembangan kurikulum memperkirakan bahan apa yang sesuai denagan kebutuhan anak


KEBUTUHAN  ANAK

Kurikulum harus mempertimbangankan kebutuhan anak. Ada kurikulum yang secara ekstrem mendasarkan kurikulum semata-mata pada kebutuhan anak, yang disebut child –cebtered curriculum. Kebutuhan anak dapat digolongkan dengan berbagai cara antara lain:

1.      Kebutuhan jasmani yaitu dalam arti modern pendidikan jasmani bertujuan mendidik manusia dengan menggunkan kejasmanian sebagai titik bertolak akan tetapi tujuan khususnya membentuk manusia yang sehat dan kuat.
2.      Kebutuhan sosial yaitu membimbing anak agar menjadi makhluk sosial atau fungsi sekolah yang amat penting dalam kebutuhan social ini, misal kebutuhan kurikulum modern memberi murid-murid lebih banyak kebebasan untuk bekerja sama.

KEBUTUHAN PERKEMBANGAN INTELEKTUAL

 Seorang ahli psikologi dari swiss jean peaket selama 40 tahun mengadakan penelitian tentang perkembangan intelektual atau proses berpikir anak mulai dari bayi sampai masa pemuda ia menemukan bahwa anak-anak berpikir menurut apa yang dilihatnya. akan tetapi proses berpikir anak berkembang terus berkat bertambahnya pengalaman dan pengetahuan. faktor-faktor yang dapat membantu perkembangan intelektual anak anta lain:

1.      Kematangan, terutama pertumbuhan.
2.      Pengalaman, pengaruh lingkungan.
3.      Transmisi social, yaitu apa yang diperoleh dari lingkunga kebudayaan.
4.      Keseimbangan artinya bahwa bila dihadapkan dengan masalah akan mengalami gangguan keseimbangan dan tidak akan puas apabila tidak dapat dipecahkannya.


PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL

Dalam garis besarnya perkembangan emosional bergerak dari kedudukan dari kebergantungan kepada kemandirian. Dalam hal ini kurikulum hendaknya membantu anak dalam transisi sosial. Beberapa perkembangan sosial antara lain:

1.      Perkembangan moral tokoh yang paling terkenal yang tenah meneliti perkembangan moral ialah Lauren c Kohlberg. Lauren C menemukan 6 tingkatan dalam perkembangan moral yakni, tingkatan prakonsensional, konfensional, pasca konfensional yang masing-masing terbagi dalam 2 bagian. tingkatan prakonsensional mencakup orientasi hukuman dan kepatuhan, serta orientasi instrumental sedangkan tingkatan konpensional mencakup orientasi kerukunan antar individu, orientasi hukum dan aturan, orientasi kontrak dan social legalistik, orientasi prinsip yang universal.