TEORI GESTALT

 TEORI GESTALT      
                       
Wolfgang Kohler dan Kurt Koffka dalam bukunya The mentality of Apes (1925) mengeksperimen menguji hipotesis Thorndike tentang trial and error ayaitu dalam memecahkan masalah perbuatan-perbuatan secara kebetulan maka akan dapat memecahkan masalah tersebut. Kunci dalam psikologi Gestalt adalah ‘’insight’’ belajar adalah mengembangkan insight anak dengan melihat hubungan anatara unsur-unsur situasi problematik dan dengan demikian melihat mana baru dalam situasi tersebut.Sedangkan ‘’insight’’ adalah mula-mula adanya perasaan. Misalnya pendidik tidak bisa member insight kepada murid namun murid sendirilah yang harus menemukan insight dalam dirinya menurut pemikiran sendiri. Namun guru dapat membantu siswa memperoleh generalisasinya dengan 3 cara, antara lain :

1.      Pendidik merumuskan, menjelaskan, kemudian menyuruh siswa menerapkanya.
2.      Pendidik member latar belakang dan segera bila sisiwa merasakanya maka ia memahaminya, lalu siswa diberi kesempatan untuk mengaplikasikanya.
3.      Pendidik member latar belakang lalu murid diberi kesempatan untuk menemukan generalisasinya, lalu merumuskanya.

Menurut teori lapangan balajar adalah proses interaksional, dalam mana individu memperoleh insight baru atau modifikasi lama. Belajar adalah modifikasi life-space yang meliputi tujuan seseorang.sesungghnya semua teori diatas ada kebaikanya namun juga tidak lepas dari kelemahan.


PRINSIP-PRINSIP MENURUT TEORI GESTALT

1.      Belajar itu berdasrkan keseluruhan
Dalam prinsip ini yang diberikan adalah masalah pokok yang luas yang harus dipecahkan oleh anak. Prinsip keseluruhan ternyata mempunyai pengaruh yang sangat besar sekali terhadap kurikulum, baik mengenai isinya ataupun mengenai organisasinya. Sebab itu dalam pengajaran modern, orang bukan hanya mengajarkan berbagai mata pelajaran akan tetapi mengutamakan tujuan mndidik anak serta membentuk pribadi anak. Suasana sekolah semampunya diselaraskan suasana yang ada di rumah. Agar mencegah jurang yang sering terjadi antara pendidikan disekolah dan serta pendidkan yang didapat dirumah.


2.      belajar berdsarkan insight dan pengalaman
Dalam teori organisme memandamg insight sebagai pemahaman atau tilikan sebagai syarat mutlak dalam proses belajar. Bagi pembinaan kurikulum prinsip insight ini berarti anak-anak harus dihadapkan kepada masalah dalam bentuk proyek atau problem-problem yang harus dipecahkan. Sedangkan bila belajar berdasarkan pengalaman maka belajar akan memberi hasil yang sebaik-baiknya karena menurut prinsip ini belajar adalah reorganisasi pengalaman – pengalaman yang lampau  yang teryata tidak lengkap, tidak sempurna oleh sebab itu kita harus mereorganisasikan pengalaman selama hidup sebagai pembelajaran.

3.      belajar adalah suatu proses perkembangan dan proses yang kontiniyu
Manusia adalah organisme yang tumbuh dan berkembang meennurut cara-cara tertentu karena manusia mempunyai perbedaan–perbedaan individual. Perbedaan individual adalah suatu prinsip yang harus dipikirkan dalam pembinaan kurikulum. Memaksakan semua anak mempelajari bahan yang sama tidak dapat dipertahankan karena itu kurikulum harus disusun sedemikian sehingga dapat disesuaikan dengan perbedaan individual, baik mengenai kualitas ataupun kuantitas .
Sedangkan belajar kontinu adalah proses pembelajaran yang dilakukan secara berulang-ulang. Dalam hal ini kurikulum modern menyesuaikan pelajaran sekolah dengan kehidupan, permainan, kesukaan, dan minat anak diluar sekolah. Dalam prinsip ini kurikulum kurikulum hendaknya disusun sedemikian, sehingga setiap anak terus maju sesuai dengan kecepatanya masing-masing. Sedangkan peran sekolah modern menurut prinsip ini adalah mengajak orang tua agar turut serta dalam menentukan kurikulum, sering pula orang tua diminta  bantuanya untuk turut melaksanakan kurikulum.