Mekanisme Kerja Hormon
Ada dua mekanisme utama pada hormon dan molekul yang berkaitan dengan hormon tersebut untuk menghasilkan efeknya. Pertama, melalui stimulasi kerja enzim yang ada dalam sel dan kedua, mengaktivai gen yang terlibat melalui transkripsi dan translasi. Aktivasi enzim melibatkan sistem reseptor terikat membran. Molekul-molekul dari berbagai hormon protein dan polipeptida (pembawa pesan pertama) berikatan dengan reseptor tetap pada permukaan sel yang spesifik untuk hormon tersebut. Kompleks hormon reseptor menstimulasi pembentukan adenosin monofosfat siklik (CAMP) sebagai pengantar pesan kedua yang dapat menyampaikan pesan pertama dari berbagai hormon. Setiap molekul CAMP mengaktivasi berbagai molekul CAMP dependen protein kinase yang sesuai. Aktivasi enzim oleh protein kinase mengakibatkan efek fisiologis dan reaksi kimia bergantung pada sifat bawaan sel. CAMP terurai dengan cepat oleh enzim intraseluler fosfodisterase. Ini akan membatasi durasi efek CAMP (Sloane, 2004: 202).
Hormon memberikan efeknya pada jaringan-jaringan targetnya, langsung ataupun tidak langsung, melalui pergiliran aktivitas metabolik sel-sel spesifik atau melalui interaksi dengan genom untuk mengaktifkan atau menonaktifkan gen ataupun untuk memodulasi aktivitasnya. Demi melakukan tugas-tugas fisiologis tersebut, hormon harus melakukan penetrasi kedalam sel atau menggerakkan serangkaian peristiwa kimiawi setelah melekat ke membran. Sejumlah hormon dapat langsung menyebrangi membran luar dan internal sel, sedangkan sejumlah hormon lain melintasi saluran-saluran yang sudah ada sebelumnya atau menciptakan saluran-saluran baru saat melekat ke sel (Fried, 2006: 247).
Tidak ada organ yang dapat menggambarkan hubungan sstruktural, fungsional dan perkembangan yang sangat dekat antara sistem endokrin dan sistem saraf lebih baik dari kelenjar pituitari. Pituitari terletak di dasar hipotalamus mempunyai dua bagian berbeda yang berkembang dari dua daerah embrio terpisah dan mempunyai fungsi yang sangat berbeda. Pituitar anterior adenohipofisis berkembang dari lipatan langit-langit mulut yang tumbuh ke atas kearah otak dan akhirnya kehilangan persambungannya dengan saluran pencernaan. Hormon pembebas membuat pituitari anterior mensekresikan hormonnya. Hormon penghambat dari hipotalamus membuat pituitari anterior berhenti mensekresikan hormon. Hormon pembebas dan hormon penghambat dihasilkan oleh hipotalamus dibebaskan ke dalam kapiler dalam suatu daerah pada dasar hipotalamus. Kapiler itu mengalirkan darah ke dalam pembuluh portal yang merupakan pembuluh darah pendek yang terbagi menjadi hamparan kapiler kedua di dalam pituitari anterior. Dengan cara ini, hormon hipotalamus mempunyai jalan masuk langsung ke kelenjar yang dikontrolnya. Setiap hormon pituitari anterior dikontrol oleh paling tidak satu hormon pembebas dan beberapa hormon pituitari anterior mempunyai hormon pembebas maupun hormon penghambat (Campbell, 2003: 135).
Aktivasi gen melibatkan sistem reseptor intraseluler. Hormon steroid, hormon tiroid dan beberapa jenis hormon polipeptida, menembus membran untuk masuk ke dalam sel. Hormon tersebut berikatan dengan reseptor internal bergerak dalam sitoplasma atau nukleus sel. Kompleks reseptor hormon bergerak ke DNA di sisi atau di dekat gen yang transkripsinya distimulasi oleh hormon. Di sisi ini, kompleks akan berikatan dengan reseptor DNA spesifik untuk hormon. Gen kemudian diaktivasi oleh kompleks ini untuk membentuk transkripsi mRNA yang akan berdifusi ke dalam sitoplasma. mRNA kemudian ditranslasi menjadi protein dan enzim yang memicu respon seluler terhadap hormon. Pelepasan hormon dari kelenjar endokrin juga dapat distimulasi oleh impuls saraf yang menjalar di sepanjang serabut saraf dan langsung berakhir pada sel kelenjar atau seperti pada bagian posterior kelenjar hipofisis, distimulasi oleh neurosekresi yang tersimpan dalam kelenjar sebagai hormon (Sloane, 2004: 203).
Hormon adalah sejenis bahan kimia yang dirembeskan oleh kelenjar endokrin, dibawa oleh darah ke organ-organ lain. Bahan kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin dan organ-organ tertentu. Ia akan merangsang dan menghalangi kegiatan suatu jaringan atau organ dan bagian tubuh. Setengah hormon menguasai kelenjar dan otot lain. Setengah mengawal dan menyelaras kegiatan tubuh seperti dalam perkembangan. Hormon juga membantu sistem saraf dalam menyelaraskan aktivitas tubuh. Ciri utama tindakan hormon, dirembes terus ke sistem peredaran darah dan diangkut oleh darah ke bagian lain dari tubuh (Yawah, 2011: 11).
Label: Cara Kerja Hormon, Mekanisme Hormon
Mekanisme Kerja Hormon
2011-12-07T05:18:00-08:00
Rytha Teguh Aza
Cara Kerja Hormon|Mekanisme Hormon|
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)