Pengertian Herpetofauna

HERPETOFAUNA

a.         Dapat diketahui keberadaan jenis dan jumlah populasi herpetofauna pada suatu wilayah adalah   Gonocephalus sp. (Agamidae) dengan jumlah 1, Limnonectes cf. blythii (Ranidae) dengan jumlah 1, Rana glandulosa (Ranidae) dengan jumlah 1, Polypedates leucomystax (Rhacophoridae) dengan jumlah 2, Microhyla berdmorei (Microhylidae) dengan jumlah 2,  Phrynella pulchra (Microhylidae) dengan jumlah 1, Dendrelaphis sp. (Colubridae) dengan jumlah 1, Hemidactylus frenatus (Gekkonidae) dengan jumlah 1, Rana nicobariensis (Ranidae) dengan jumlah 1, Bufo melanostictus (Bufonidae) dengan jumlah 1.

b.        Deskripsi umum herpetofauna yang didapat antara lain  yaitu dari kelas reptil didapatkan ordo Squamata yang terdiri dari famili Agamidae dengan ciri-ciri ukuran tubuh (45-350 cm pada saat dewasa), yang dilapisi oleh sisik  tumpang tindih atau granular pada sisi dorsal dan ventra , sisik timbul. Tidak ditemukan adanya osteodermis pada sisi dorsal dan ventral pada tubuh. Semua spesiesnya memiliki ekstremitas, dan terpasang pada lingkar pinggang pektoral berbentuk huruf T atau cruciformis, dan klavikula yang berbentuk menyerupai tongkat yang melengkung. Ekor umumnya berukuran panjang hingga sedang. Lidah secara dorsal dilapisi dengan papila reticular. Kerangka kepala memiliki sepasang nasal, postorbital dan squamosal, dan sebuah frontal dan parietal. Gigi tersusun atas gigi acrodont  pada sisi marginal pada kerangka rahang. Famili Colubridae dengan ciri-ciri tipe gigi aglypha, opisthoglypha, dan proteroglypha. Dari susunan kerangka, anggota colubridae, hanya memiliki arteri karotid kiri, premaksilaris yang memanjang, biasanya secara longitudinal diposisikan untuk gigi yang solid dan bersatu. Ekstremitas tidak ditemukan secara eksternal dan internal. Paru-paru kiri dan saluran trakeal paru-paru dapat ditemukan ataupun tidak ada sama sekali, Oviduk kanan dan kiri berkembang dengan  baik. Dan famili Gekkonidae dengan ciri-ciri berukuran kecil (16-18 mm) hingga berukuran besar (370 mm). Kebanyakan spesiesnya dilapisi oleh sisik granular, kecil pada sisi dorsal dan sisi ventral. Osteodermis ditemukan pada sisi ventral tubuh. Kebanyakan spesies berekstremitas dengan sebuah lingkar pinggang pektoral berbentuk huruf T atau cruciformis interclavicula dan klavikula angular. Ekor biasanya pendek hingga sedang. Kerangka kepala memiliki sepasang nasal dan sebuah atau sepasang frontal dan parietal, squamosal dapat ada dan tidak, dan postorbital dan foramen parietal tidak ada. Susunan gigi pada bagian marginal rahang tersusun oleh gigi dengan tipe pleurodont. Dari kelas Amphibi didapatkan ordo anura dengan famili Microhylidae dengan ciri-ciri memiliki bentuk tubuh yang melebar dengan moncong yang pendek dan rupa dari anggotanya hampir menyerupai anak panah, dengan kepala yang runcing, Karena tubuhnya yang berbentuk hampir kecil, maka hampir tidak bisa dibedakan antara fase juvenil dari bentuk terbesar. Famili Rhacophoridae dengan ciri-ciri berukuran dari kecil hingga sedang, dengan ciri utama badan yang meramping,dan licin dengan ada/tidaknya lipatan dorso-lateral pada tubuh, moncong relatif meruncing, dan adanya tuberkulum subtikular dengann ujung jari yang memiliki circum-marginal yang besar, membran natatorian biasanya penuh memenuhi jari dan bentuk tangan berupa conical. Kaki umumnya berukuran sedang dan ramping. Famili Ranidae dengan ciri-ciri kulit yang cenderung basah dan lembab, berukuran sedang hingga besar, dengan kaki belakang yang berotot dan kuat dan berselaputkan natatorian yang penuh hingga sedang. Kerangka kepala memiliki sepasang palatin dan frontoparietal. Kolom vertebral memiliki 8 presakral holochordal vertebrae. Dan famili Bufonidae dengan ciri-ciri ukuran dari kecil hingga besar (<20 mm – 230 mm). Bufonidae adalah satu-satunya anura yang memiliki organ ‘Bidder’ pada kecebong jantan dan hilang pada saat dewasa. Biasanya tidak ditemukan gigi pada rahang atas, maka dari itu anggota bufonidae dapat juga disebut amphibi tak bergigi. anggota spesies ini dapat hidup pada habitat teresterial, semifusoreal, akuatik, dan arboreal. Beberapa memiliki kelenjar kulit yang tampak kasat mata, sering dengan sekresi yang beracun. Banyak spesies memiliki, kelenjar yang tebal, bertanduk, dan perbesaran konsentrasi kelenjar pada daerah sekitar temporal leher membentuk kelenjar paraoid yang tampak kasat mata. Anggota dari famili ini menggunakan amplexus aksilar dalam melakukan perkawinan.

             BY : RITA SUSANTI